Senin, 29 April 2013

SMK Kanisius Ungaran dikenal oleh siswa - siswi SMP se Kabupaten Semarang

Promosi SMK Kanisius Ugngaran ke SMP se Kabupaten Semarang






Silahkan daftarkan diri anda ke SMK Kanisius Ungaran segera dengan ....
1. Mengisi form Pendaftaran di bawah ini
2. Menyerahkan formulir yang telah diisi ke SMK Kanisius Ungaran
3. Melampirkan pas photo hitam putih 3X 4 sebanyak 4 lembar
4. Melampirkan fotocopy raport

FORM PENDAFTARAN

Rabu, 24 April 2013

Doa Restu Mohon keberhasilan mengerjakan Ujian Negara

Kegiatan doa bersama menjelang Ujian Nasional
Dipimpin oleh prodiakon yang sekaligus guru di SMK Kanisius Ungaran

Dilaksanakan di dalam rumah Tuhan yang megah dan nyaman sehingga mendukung kekhidmatan selama berelasi dengan Tuhan Yang Maha Kuasa

Harapannya setiap peserta Ujian Negara sungguh  - sungguh mempersiapkan diri belajar maximal , tekun , teliti dan percaya diri sehingga dapat mengerjakan UN dengan suasana hati yang gembira

SMK  bisa .......
SMK KANISIUS UNGARAN  luar biasa.......


Pembangunan Sarana dan Prasarana gedung SMK Kanisius Ungaran








PINTU GERBANG



GEDUNG KELAS BARU



Selasa, 23 April 2013

Biografi Petrus Kasisius

PETRUS KANISIUS
Santo Petrus Kanisius atau Peter Kanis (lahir 8 Mei 1521 – meninggal 21 Desember 1597 pada umur 76 tahun) adalah seorang kudus Yesuit (rohaniwan Katolik Roma dari ordo Serikat Yesus) yang juga dikenal sebagai pujangga gereja di masanya. Petrus Kanisius memiliki motto hidup: Jika kamu punya terlalu banyak hal untuk dilakukan, dengan bantuan Tuhan engkau akan dapat waktu untuk melakukan semua hal itu.
Berkas:Petrus kanisius.jpgDaftar isi
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/e/e2/Petrus_kanisius.jpg [sunting]Awal hidup
Petrus Kanisius dilahirkan di Nijmegen, Belanda dengan nama Peter Kanis. Ayahnya adalah seorang walikota yang cukup berpengaruh di Nijmegen. Sebagai umat yang lahir di awal reformasi gereja, ia menyaksikan pergolakan hebat dalam tubuh pengikut Kristus.
[sunting]Pendidikan dan awal menjadi rohaniwan
Kanisius melanjutkan pendidikan tingginya di Köln, Jerman. Awalnya ia ingin mengambil ilmu hukum, namun ia beralih ke jurusan teologi. Dia adalah mahasiswa yang sangat cerdas. Pada usianya di 19 tahun, ia telah menggapai gelar Master. Pada masa inilah, ia bertemu dengan Petrus Faber yang menjadi pembimbing rohaninya selama sebulan. Dengan bimbingan ini, Kanisius memiliki pandangan hidup dan pemikiran yang baru. Hal ini juga yang membuatnya untuk memutuskan masuk dalam Serikat Yesus (SJ), pada 22 tahun.
[sunting]Karya
Setelah masuk sebagai Yesuit, Kanisius mendirikan rumah ordo SJ pertama di Jerman. Kemudian hari ia menjadi pengkhotbah yang terkenal, aktif dalamKonsili Trente, bersama Ignatius Loyola selama enam bulan di Roma, mengajar di Kolese Yesuit pertama di Messina dan merintis pembaharuanuniversitas di Ingolstadt, Bavaria. Dari sana ia pindah ke Wina dengan tugas yang sama. Pengaruhnya di Wina sangat besar. Dengan rajin ia mengembalikan daerah dan kota kepada gereja. Maka dari itu banyak pihak yang tidak menyukainya. Ia menunjukkan, bahwa cara terbaik memperjuangkan iman ialah bukan dengan kekerasan, tetapi dengan berdoa dan bekerja keras. Karya-karyanya yang sangat menyolok: mendirikan sekolah, kolese serta seminari, mengajar, berkhotbah, dan menguatkan rohaniwan yang mengalami krisis panggilan.
[sunting]Peran Kanisius dalam buku dan penerbitan
Tentang pewartaan Injil, ia berpendapat: membela gereja di tanah sendiri sama penting dengan melebarkan gereja di tanah misi. Ia berpandangan jauh ke depan, sehingga ia menaruh minat besar pada penerbitan. Ia menyadari bahwa buku dan majalah sangat besar pengaruhnya. Maka ia memberikan dorongan kuat pada karya penerbitan.
[sunting]Pujangga Gereja
Petrus Kanisius dihormarti sebagai pujangga gereja karena tulisannya yang banyak dan sangat bermutu. Karyanya yang terkenal adalah buku katekismus. Karya katekismusnya bahkan sampai 200 edisi dan diterjemahkan ke 12 bahasa berbeda.
[sunting]Akhir hidup
Ia meninggal di dalam sebuah kolese yang ia dirikan di Fribourg, Swiss. Kanisius merupakan rasul kedua dari Jerman. Ia diangkat sebagai beato pada1864 oleh Paus Pius IX dan pada 1925 dinyatakan sebagai Santo oleh Paus Pius XI. Selain itu ia dinyatakan sebagai seorang Doktor Gereja.
[sunting]Peran Kanisius di Indonesia
Semangat Kanisius dibawa di Indonesia dan namanya diabadikan pada sebuah penerbitan di Indonesia, Penerbit Kanisius, dan berbagai lembaga pendidikan seperti Kolese Kanisius Jakarta, dan Seminari Petrus Kanisius Mertoyudan, Magelang.
Kolese Kanisius (Inggris: Canisius College, Latin: Collegium Canisianum), atau yang lebih dikenal dengan akronim CC ([sésé]), adalah lembaga pendidikan bernapaskan iman Katolik yang didirikan pada tanggal 1 Juli1927, dengan seorang rohaniwan Yesuit, Pater Dr. J. Kurris SJ, sebagai direktur Kolese Kanisius yang pertama. Hingga kini Kolese Kanisius dikenal sebagai lembaga pendidikan khusus laki-laki. Nama Kanisius diambil dari santo pelindung sekolah, Santo Petrus Kanisius (1521-1597). Kolese Kanisius memiliki semangat dasar yaitu 3C: Competence, Compassion, dan Conscience. Kolese Kanisius dikenal sebagai salah satu sekolah yang memiliki larangan ketat dalam menyontek.

Kartinian di SMK Kanisius




Kantin Kejujuran di SMK Kanisius Ungaran



SMK Kanisius membuka pendaftaran siswa baru th 2013-2014
lihat brosur yang terpasang di sekolah - sekolah, sepanjang jalan di Kabupaten Semarang
Lihat Brosur Pendaftaran yang dibagikan kepada siswa SMP se Kabupaten Semarang